Selasa, 28 Mei 2013

Langkah demi langkah telah aku lalui, tak terasa semuanya berakhir begitu saja. Walaupun memang apa yang ingin aku harapkan belum dapat ku raih. Tetapi benar semua itu butuh proses, aku yakin dengan kalimat itu :))

Tak terasa aku akan duduk di kelas 11, dan aku tidak tahu jurusan yang bakal aku tempati nanti. Tetapi keinginan ku tentang jurusan, aku memilih bidang IPS karena aku suka dengan pelajaran itu, materi pelajaran yang lebih dominan dengan hafalan. Aku berharap dapat terwujud keinginan itu, dari kedua orang tua ku pun mendukung. Aku hanya dapat berdoa dan berusaha untuk hal ini :)
Tetapi yang saat ini aku permasalahkan adalah nilai, dari hasil yang aku dapatkan saat ini aku takut aku tidak dapat masuk jurusan IPS. Hal ini sangat membuatku merasa pesimis.

*aku lanjutin kapan-kapan lagi*

Minggu, 10 Maret 2013

Kau Terlalu Sempurna Untuk ku

Dari balik jendela, Yona melihat sosok laki-laki tinggi menjulur itu ditambah dengan dekik dan paras wajahnya yang membuat mata Yona berjingkrak-jingkrak ingin memandangnya setiap saat. Laki-laki itu selalu bermain basket sepulang sekolah dengan beberapa teman-temannya. Tiba-tiba dari arah belakang, Yona dikagetkan dengan sahabatnya yang menepuk pundaknya dengan keras.


"Hai Yon, kamu lagi ngapain sih?" tanya Mira
"Enggak kok aku cuma lihat keadaan di luar aja" jawab Yona

Dari tatapan Yona, ia terlihat menyembunyikan sesuatu dan pasti Mira, sahabatnya sendiri ia tahu Yona sedang berbohong.

 Mira mulai penasaran dengan sahabatnya itu, beberapa hari ini ia terlihat lebih sering diam dan kebiasaan dia yang entah selalu melihat keluar dari balik jendela kelasnya saat jam pulang sekolah.

Mereka adalah sahabat sejak kecil dan rumah mereka berdampingan, jika ada permasalahan mereka selalu berbagi cerita. Siang itu mereka pulang sekolah dengan motor matic nya milik Yona.

"Yuk pulang! Udah siang Yon, ini tugasnya juga udah kelar" ajak Mira
Saat di perjalanan, Mira mulai bertanya-tanya tentang Yona. Tetapi Yona tetap tidak menjawab dengan jujur pertanyaan Mira itu.

Malamnya, Yona menulis sebuah diary. Ia selalu menyempatkan untuk menulis coretan kehidupannya di buku diary itu setiap hari.


"Saat ini aku hanya ingin lebih banyak diam dan memahami semua ini. Aku juga ingin Mira mengetahui apa yang saat ini aku rasakan tetapi mungkin belum saatnya dan pasti ada waktunya aku akan menceritakan sejujurnya tentang Kevin, seorang laki-laki yang membuatku selalu terpana saat ia lihai bermain bola basketnya. Aku tahu aku tidak mungkin bisa untuk dapat memilikinya, aku mengenal dia tetapi dia mungkin hanya menganggap aku sebagai adik kelas dan pasti dia tidak mengenal aku. Dia supel, dia tenar, dan dia adalah seseorang yang multitalent. Mungkin aku hanya bisa mengagumi dia diam-diam. Aku tak ingin banyak berharap untuk bisa mendapatkannya."

Pagi harinya, Yona dan Mira berangkat sekolah bersama. Sesampainya di sekolah, Mira tiba-tiba menceritakan dirinya untuk mengajukan sebagai anggota cheerleader saat kompetisi bola basket minggu depan. Lalu saat Yona sedang akan membaca buku novelnya, ia terdiam mendadak.

"Aku mendaftarkan diri ikut cheerleader juga demi ketemu sama kak Kevin lhooo Yon, sumpah dia bagaikan malaikat yang pinter main bola. Kan kalo aku ikut jadi cheerleader lumayan bisa ketemu sama dia dan pasti nonton kehebatan dia waktu pas main."jelas Mira

Yona mengulang kata-kata itu di dalam fikirannya. Dan ia langsung saja bertanya pada Mira,
"Mir, emang kak Kevin banyak yang ngefans ya? Kamu juga suka sama dia?" tanya Yona

Mira menjawab,"Iyalaah, sapa sih yang enggak tau kak Kevin dia emang bener-bener orang yang sempurna, aku sih kalo suka yaa iya sih. Aku deket sama dia juga cuma lewat bbm ajaa Yon"

"Apa? Kalian bbm an?" tanya Yona
"Iyaa donk Yon, kenapa sih? Dia kan pake BB." jawab Mira

Seketika itu, Yona tidak dapat memahami pelajaran yang sedang berlangsung. Setelah bel sekolah berbunyi, ia langsung berlari menuju taman sekolah tanpa memperdulikan Mira. Tetapi Mira mencoba mengejar Yona dan akhirnya di tempat itu mereka berdua mencoba untuk bercerita satu sama lain.

"Sebenernya aku suka sama Kevin, Mir. Tapi kenapa selalu aku enggak bisa dapetin seseorang yang aku suka, termasuk dia. Aku hanya bisa melihatnya dari balik jendela saat ia bermain basket dan aku tau kok dia enggak mungkin mengenal aku. Aku sadar semua itu. Rasa ini hanya ingin aku pendam, dan ada kalanya jika suatu saat aku bisa mendapatkannya tolong cubit aku Mir, karena hal itu cuma mimpi bagiku. Mungkin kamu pantes untuk mendapatkannya, karena kamu dan dia juga mengenal kamu kan." kata Yona

"Kamu itu ngomong apa sih, Yon. Kalo misal kamu ingin mendapatkan cinta itu, berjuanglah untuk mendapatkannya. Jangan selalu untuk berfikiran pesimis yang dapat melemahkan semangat mu itu, kamu itu pantes untuk mendapatkannya kok. Percaya deh sama aku, Yon." jawab Mira

Setelah itu, mereka berjalan menuju gerbang depan. Disana mereka melihat Kevin duduk bersama perempuan lain di halaman lapangan sekolah. Seketika itu, Yona menangis dan memeluk Mira.
Mira hanya dapat membisikkan di telinga Yona, "Masih ada yang lebih baik dari dia, Yon"

End.